Selasa, 02 April 2019

Pemeriksaan sedimen urine

Mikroskopis urine
Apa sih pemeriksaan sedimen urine itu?
Pemeriksaan sedimen urine atau juga bisa disebut dengan pemeriksaan mikroskopis urine. Ini berguna untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit. Urine yang dipakai adalah urine sewaktu yang segar atau urine yang dikumpulkan dengan pengawet formalin. Pemeriksaan sedimen urine dilakukan dengan menggunakan lensa objektif kecil (10x) yang dinamakan Lapang Pandang Kecil (LPK) dan menggunakan lensa objektif besar (40x) yang dinamakan Lapang Pandang Besar (LPB). 

Unsur-unsur sedimen urine
Unsur- unsur sedimen urne dibagi menjadi 2 , yaitu unsur organik dan unsur non-organik. Unsur organik meliputi: 
1. Sel epitel = berinti 1 dan ukurannya lebih besar dari leukosit. Bentuk epitel berbeda-beda menurut tempat asalnya.
a. Sel epitel gepeng (skuamosa) = berukuran besar dan bentuknya tidak beraturan, berasal dari vulva atau uretra bagian distal.

b. Sel epitel renal = bentuknya lebih bulat dan lebih kecil dari epitel skuamosa , berasal dari pelvis ginjal dan tubuli ginjal.
c. Sel epitel transisional = bentuknya memanjang dan sering mempunyai tonjolan, berasal dari kandung kemih.

2. Eritrosit = berbentuk bulat tanpa struktur dan berwarna kehijau-hijauan. Dalam urine yang pekat eritrosit dapat terlihat mengerut ( krenasi), dalam urine yang encer bentuknya besar dan hampir tidak berwarna , dalam urine yang basa bentuknya akan mengecil 

3. Leukosit = berbentuk bulat dan didalamnya terdapat butiran halus..


4. Silinder , jenis silinder bermacam-macam, yaitu:
a. Silinder hialin = memiliki sisi yang paralel melengkung, tidak berstruktur dan tidak berwarna.

b. Silinder granular = dibagi menjadi silinder granular kasar dan granular halus. Silinder granular halus terlihat seperti hialin,sedangkan silinder granular kasar bentuknya lebih tebal dan pendek.

c. Silinder lilin = tidak berwarna/ keabu-abuan. Ukurannya lebih lebar dari silinder hialin, mempunyai permukaan yang berkilau seperti lilin. Pinggirannya sering terdapat lekukan.

d. Silinder fibrin 
e. Silinder eritrosit = permukannya terdapat eritrosit dan berwarna kemerahan.

f. Silinder leukosit = tersusun atas leukosit atau permukannya dilapisi oleh leukosit.

g. Silinder lemak = silinder ini mengandung butir-butir lemak.

5. Oval fat bodies = sel epitel yang mengalami degradasi lemak, bentuknya membulat.

6. Benang lendir = bentuknya panjang, sempit dan berombak-ombak
7. Silindroid = bentuknya hampir seperti hialinhanya ujungna menyempit menjadi halus seperti benang.
8. Spermatozoa

9. Potongan jaringan 
10. Parasit (Trichomonas vaginalis atu Schistosoma haematobium)
( Trichomonas vaginalis)
( Schistosoma haematobium) 


11. Bakteri


12. Jamur 

Unsur-unsur non-organik
1. Amorf = menyebar seperti pasir. 

2. Kristal calsium oxalte (Ca oxalate)  = bentuknya seperti amplop, ukurannya bervariasi.

3. Triple fosfat = bentuknya seperti prisma persegi panjang.

4. Asam urat = seperti belah ketupat berwarna kuning kecoklatan.
5. Sistin = berbentuk heksagonal dan tipis 
6. Leusin = seperti bola mengkilat dan radial konsentris.

7. Tirosin = tampak seperti jarum yang bertumpuk
8. Kristal kolestrol = berbentuk persegi panjang seperti plat tipis dan sering bertumpuk.
 Cara mencari lapang pandang mikroskop
1.  Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang.
2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
3. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
4. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah (3).
5. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
6. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.

Anggota kelompok :
1. Almaida vivi afrizal
2. Devia amanda.p
3. Meyliana 
4. Nira ruslianova
5. Oktaviana rahmadhani
6. Putri naira kusuma
































2 komentar:

Pemeriksaan sedimen urine

Mikroskopis urine Apa sih pemeriksaan sedimen urine itu ? Pemeriksaan sedimen urine atau juga bisa disebut dengan pemeriksaan mikrosk...